Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ceritaku adalah kisah tentang kehidupanku
Perjalanan hidup yg penuh lika-liku kehidupan
saya berasal dari keluarga yg sederhana saya memiliki 4 saudara dan saya anak ke 3 dari 4 bersaudara 2 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki kehidupan saya cukup sederhana dan bisa di bilang pas" san untuk makan itu saja sudah lebih dari cukup dan bersyukur. Perjalanan keluarga saya hidup di desa orang "yaaaa bisa di sebut sebagai anak rantau yg tidak memiliki keluarga, saudara bisa di bilang sebatang kara" bagi saya kehidupan seperti itu sudah tidak asing di telinga saya karena juga banyak saya temui di sekitar saya sama sama sebagai anak rantau sama seperti keluarga saya. Tetapi dengan adanya keluarga saya yg suka berpindah-pindah itu tidak membuat saya lelah tetapi membuat saya banyak mempelajari betap sulitnya menjadi seorang ayah dan ibu seorang ayah yg banting tulang bekerja keras sehingga pulang larut malampun tidak di hirau kan olehnya hanya demi menafkahi keluarga anak dan istrinya seorang ibu hanya mendukung proses nya suami yg terus berusaha bekerja keras dengan sedemikian rupa. Akan tetapi saya senang dengan kehidupan saya yg seperti itu walaupun di penuhi dengan kesusahan dari tidak makan karena tidak ada sedikitpun sisa makanan yg tersisa di dapur tetapi saya bahagia dengan kehidupan saya yg dulu susah senang kita lalui bersama walaupun di jalanin dengan berbagai rintangan yg ada yg terus menerus selalu datang. Akan tetapi rintangan kehidupan saya ternyata tidak cukup hanya sampai disitu ketika ekonomi di keluarga saya mulai berkembang datang cobaan yg menurut saya itu masih belum seberapa dibandingkan tumbuh dewasa tanpa adanya peran ayah di dalam kehidupan saya. Cobaan ini bersangkut pautan dengan harta yg ayah saya dapatkan hasil membagi karena lahan tersebut telah beliau rawat dan sebagainya beliau selalu mengusahakan nya sendiri sehingga ladang tersebut bisa bersih dan terawat hingga sekarang cukup banyak rintangan yg di lewati sendiri dan di pertahankan sendiri dengan ketegaran dan keberaniannya. Akan tetapi tidak cukup sampai di situ beberapa tahun kemudian setelah selesai tentang lahan dan lainnya tiba lah saatnya yg menurut saya membuat kehidupan saya hancur dan mulai tidak terarah sedemikian rupa andai kan kaca yg jatuh ke lantai pecah tidak dapat di gunakan lagi yaitu meninggalnya seorang ayah yg selalu aku kagumi di setiap apa yg di lakukan olehnya kini telah pergi jauh dari kehidupan saya pada tahun 2016 tempat nya saya masih menginjak sekolah dasar (SD) kelas 5 pada pukul 6 pagi di hari Rabu di bulan puasa ramadhan, hari Raya Idul Fitri kurang lebih 2 Minggu sebelum lebaran ayah saya meninggalkan keluarga saya dan pada hari itu pagi itu saya kaget syok ternyata secepat itu beliau meninggalkan saya di usia saya yg masih sangat membutuhkan kasih sayang dan peran seorang ayah yg sesungguhnya.
Menurut saya kejadian itu membuat saya cukup banyak rasa trauma yg cukup sakit bagi saya di hari kejadian itu memang ayah saya sudah memberikan tanda-tanda yg biasa tidak pernah beliau ucapkan kepada ibu saya sesudah selesai sahur seperti biasa ibu saya memang selalu membantu orang jualan di pasar depan rumah saya setiap hari Rabu pagi jadi ketika ibu saya hendak menuju kepasar di perjalanan ibu saya berbicara kepada orang yg ada di persimpangan jln karena orang tersebut memasang musik kuat sehingga membuat ibu saya berkata "om om masak musik kok kuat-kuat kali" datang ayah saya sambil berkata "kenapaa si yang" ibu saya menjawab " ini lo yah masang musik kok kuat kuat kali anak anak masih pada tidur ucap ibu saya dan ayah saya berkata " ya biarin aja namanya juga anak muda" balas ayah saya perkataan itu di sebut sebagai tanda tanda karena tidak biasanya beliau mengucapkan seperti itu kepada ibu saya setelah berbicara itu ibu saya pun melanjutkan perjalanan nya menunju pasar dan mulai dari itu terakhir ibu saya bertemu ayah saya dan tempatnya di pukul 6 pagi setelah mendengar bahwa ayah saya telah tiada tetapi masih blom sampai ke ibu saya.
Datang lah seorang laki-laki yg lebih muda dari ibu saya sebut saja namanya om Deni. Om Deni tersebut menepuk pundak ibu saya sambil berkata kepada ibu saya " yg sabar ya bik yg sabar " dan ibu saya menjawab sabar kenapaa, terlihat banyak nya motor dan orang yg ramai berpergian ibu saya pun penasaran dan berlari menuju tempat yg banyak orang menuju kesana ibu saya trus berlari dan ada seseorang yg ingin menuju ke tempat itu ibu saya pun menumpang menuju tempat itu sesampainya di sana terlihat ayah saya telah terbaring tidak bernyawa lagi akibat korban pembunuhan dan di sana sudah terdapat seorang laki-laki yg telah memangku kepala ayah saya singkat cerita ibu saya kembali ke rumah sambil menangis dan dalam keadaan waktu itu saya masih tertidur tanpa tau ada apa sebenarnya yg telah terjadi dan setelah saya terbangun mendengar suara tangisan dari ibu saya. Saya pun terbangun dan keluar dari kamar melihat ibu saya sudah terduduk lemas tak berdaya dan saya pun masih bertanya-tanya ada apa sebenarnya ini tak lama kemudian terlihat beberapa orang laki-laki membawa seseorang yg di angkat bersama-sama dan saya masih bertanya-tanya siapa yg mereka bawa sebenarnya ternyata setelah sampai di dlm rumah dan di turunkan ternyata itu ayah saya yg telah tiada dan saya pun kaget seketika badan kaki semua bada terasa lemas dan tak berdaya di hari itu bagi saya kejadian tu sangat cukup membuat saya merasa trauma yg cukup berat di kehidupan saya🥲🥲. Kejadian itu membuat saya sangat terpukul sehingga membuat saya berpikir betapa sakit nya di tinggal seorang ayah yg selalu ada buat anak perempuan nya karena biasa nya saya pulang sklh beliau selalu berkata sama siapa pulang nya kk, gimana sekolah nya kk, dan biasanya saya selalu menunjukkan hasil nilai yg saya dapat di sklh dan beliau pun selalu berkata waaaa bagus nilai nya yg rajin lagi sklh nya kk biar tambah pintar katanya, apa lagi ketika saya pelajaran agama dan biasa sering menulis tulisan arab pasti saya sesampainya di rumah selalu menunjukkan tulis arab tersebut dan sekarang saya harus kehilangan sosok ayah yg selalu ada buat saya kepergian beliau membuat saya tidak tau arah jalan nya kehidupan saya akan tetapi tidak cukup sampai di situ perjalanan kehidupan saya ternyata masih banyak lagi rintangan yg telah menunggu saya 5 tahun setelah kepergian ayah saya ibu saya menikah kembali dengan seorang duda ber anak 2 dan pernikahan itu berjalan cukup lama akan tetapi seiring berjalannya waktu kurang lebih pernikahan tersebut berjalan sekitar 3-4 tahun datang lah cobaan yg lagi lagi menurut saya membuat saya lagi dan lagi harus membangun semangat yg telah susah payah saya bangun dari semenjak kepergian ayah saya...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Tips menambah berat badan alah sehat
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar